Keberhasilan yang tertunda


Kemarau itu pakaiannya matahari
Bahangnya menembusi pelusuk bumi
Dedaunan mulai berluruhan, gugur
Akurnya perintah tanpa suara
Diterima bagai siap siaga
Saban hari, jauh di lubuk hati
Nasibnya ditangisi sepi
Kabur jua yang di depan sana.

Katanya,
Biarlah riwayatnya layu, pudar
Mungkin sudah ketentuan nyata
Bila harapan di hujung tanduk
Hujan datang melabuhkan dinginnya
Meyelimuti ia, tenang seadanya
Hingga terbuai dalam kesejukan
Benih-benih mula berputik
Menampakkan diri dengan kekuatan
Cahaya sang matahari tak selamanya merugi
Menzahir ia dengan mentari
Hingga akhirnya mekar kembang
Dengan lebat hijau, besar dan kukuh
Serinya meneduh hati ini dari terluka
Jauh di sudut hati, terukir senyum
Memberi makna keberhasilan yang tertunda.


kamar 1/wisma jepang/makassar, sulawesi selatan
00.53/7.3.2013/23 Sya'aban 1434H

Comments

Popular Posts