Aku Nampak Terang Itu.
Di lorong sepi itu
Dingin sunyi menggamit rasa
Tegak kaku aku sendiri
Mengenggam erat sebuah pedoman
Bersama ia aku ditemani
Melangkah kaki menanda pemula
Hingga sampai padanya aku berhenti
Orang itu aku amati
Wajahnya kusam mencermin hiba
Bongkok ia tunduk sendiri
Saat aku berpaling
Dia menangisi nasib diri
Meminta riwayatnya diakhiri
Lalu ku percepat langkah ini
Memijak rapi setiap inci
Detik demi detik kian berlalu
Setibanya aku di daerah ini
Ku lihat si kecil itu riang sekali
Senyumnya manis terukir mesra
Alangkah bahagia sang hati
Mereka ramai dan aman
Meluruskan saf di sudut ruang itu
Mengabdi diri pada Yang Satu
Jelas merasa halawatul iman
Hati kecilku mula membisik
Bahwa ketenangan itu ingin aku miliki
Biar jasad ini sudah berusia sekalipun
Akan ku cari kedamaian di sana
Akan ku pohon maghfirah sepenuh jiwa
Lalu Allah suluhkan jalanku
Hingga aku nampak terang itu
Alhamdulillah ya Rabbal Amin
Tahukah kalian siapa gerangan si tua tadi?
Itulah dunia meratapi nasibnya
Sengsara akibat kerakusan manusiawi
Tahukah pula siapa si kecil itu?
Itulah umpamanya syurga akhirat
Mengabdi diri hanya pada Ilahi
Dan tahukah kalian apakah pedoman itu?
Sebuah mukjizat Rasulullah
Juga kalam membawa rahmatan lil ‘alamin
Yakni Al-Quranul Karim
kalamwarkah
31 Mac 2012 / 9.03 p.m
kamar 1, wisma toyamamura
Comments
Post a Comment